Mengenal Transit Oriented Development (TOD), Sejarah, Tujuan, Keunggulan, dan Jenis Tipologinya

Transportasi bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan sebuah sistem tata kota. Salah satu konsep baru yang saat ini dikenal dalam pembangunan tata kota berkaitan dengan sistem transportasi adalah Transit Oriented Development. TOD adalah konsep pembangunan kawasan yang mengutamakan perbaikan di sekitar titik transit dengan radius jarak yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Dengan sistem Transit Oriented Development (TOD) ini, kawasan perumahan, wilayah bisnis, dan akan saling terintegrasi dengan baik oleh sarana transportasi umum yang beragam. Dengan begitu, masyarakat akan lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Tak hanya itu, tujuan dari TOD adalah untuk mempermudah pergerakan masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya sekaligus untuk menghindari terjadinya kemacetan di kota.



Keunggulan Kualitas Ruang Publik Kota di Kawasan TOD


Jika sebuah kawasan sudah dibangun dengan konsep TOD, maka kualitas ruang publik kota tersebut  memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan kawasan lain dalam kota. Kualitas ruang publik kota tersebut memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Kelebihan yang dimiliki kawasan TOD adalah mengakomodasi aktivitas sosial informal yang terjadi secara spontan.
  • Kualitas ruang publik pada kawasan TOD akan memiliki tingkat aksesibilitas yang baik, karena mengutamakan penggunaan transit dan berorientasi pedestrian.
  • Tersedianya ruang publik yang nyaman secara fisik dan psikologis, merangsang aktivitas pengguna baik secara pasif maupun aktif di dalam interaksi sosialnya.
  • Tersedianya berbagai tipe pemukiman di kawasan TOD yang mendukung peningkatan interaksi sosial.
  • Penghuni kawasan TOD merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kawasanya menjadi lebih tertata dan memiliki struktur yang jelas sehingga menghasilkan gambaran mental yang baik bagi penghunimya.
  • Karakter ruang publik yang diusung dengan konsep TOD mampu meningkatkan keamanan dan interaksi sosial.



Jenis Tipologi Transit Oriented Development (TOD)


Berdasarkan lampiran Permen ATR BPN No.16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan kawasan, maka dapat dijelaskan terdapat tiga jenis TOD, yaitu:


1. TOD Kota-Pusat Pelayanan Kota

Adalah transportasi pada kawasan ini melayani skala kota dengan berada di jalur sirkulasi utama seperti halte bus antar kota, kereta api (light rail maupun heavy rail), dan lain sebagainya.

Kawasan dengan skala pelayanan TOD pusat kota ini memiliki radius 400-800 meter di sekitar pemberhentian transit pusat. Dengan radius tersebut, dirasa sudah tepat untuk pejalan kaki ketika ingin menaiki transportasi umum. 


2. TOD Sub Pusat Kota

Adalah kawasan yang dibangun dengan konsep TOD dengan karakter pembangunan sebagai pusat ekonomi, khususnya untuk fungsi sekunder dan sosial budaya. TOD Sub Pusat Kota ini memiliki kriteria yaitu, ketinggian bangunan sedang, memiliki ruang terbuka diantaranya terdiri dari taman skala komunitas serta taman skala lingkungan.


3. TOD Lingkungan

Adalah kawasan yang dibangun degan konsep TOD dengan karakter pembangunan sebagai pusat aktivitas ekonomi lokal dan komunitas lokal yang memiliki akses baik ke regional atau sub regional. Jenis TOD lingkungan ini harus dikembangkan bersama perumahan dengan fasilitas penunjang baik untuk penghuni maupun masyarakat. Seperti halnya TOD Sub Pusat Kota, TOD lingkungan juga harus menyediakan ruang terbuka berupa taman skala komunistas dan taman skala lingkungan.
 


Itulah ulasan mengenai Transit Oriented Development (TOD) yang merupakan salah satu konsep kota dengan desain ruang kota lebih hidup dan berorientasi pada pejalan kaki dan pengguna transportasi publik. 

Post a Comment for "Mengenal Transit Oriented Development (TOD), Sejarah, Tujuan, Keunggulan, dan Jenis Tipologinya"