Pemadatan Tanah: Fungsi, Tahapan Proses, dan Alat yang Digunakan

Tahapan proses pekerjaan proyek konstruksi skala besar membutuhkan perencanaan yang matang. Tahapan awal yang perlu dilakukan adalah pembersihan lahan. Setelah land clearing, biasanya akan dilakukan proses pemadatan tanah agar sebuah bangunan konstruksi nantinya bisa stabil berdiri di atas sebuah lahan. Apalagi jika bangunan tersebut merupakan gedung bertingkat, jalan raya, bandara, dan konstruksi besar lainnya. Nah, baru setelah itu pekerjaan pondasi dilakukan.

Secara khusus, pada artikel ini akan dijelaskan mengenai apa itu pemadatan tanah, fungsi dan tujuannya, alat pemadat tanah yang bisa digunakan, dan proses tahapannya. Selangkapnya silahkan dibaca pada penjelasan di bawah ini, ya.


Cara Praktis Menghitung Luas Tanah atau Lahan


2. Stamper kuda atau Rammer


alat berat.

3. Pneumatic Tired Roller (PTR)



Peralatan pemadat tanah ini dilengkapi dengan roda-roda penggilas berupa ban karet. Susunan roda-roda tersebut tersusun secara berselang-seling seperti yang tampak pada gambar di atas. Degan susunan seperti itu, maka tanah yang tidak tergilas roda bagian muka (depan) dapat tergilas dengan roda di bagian belakang.

Pada PTR ini, keunggulannya adalah dapat diatur tekanan yang diinginkan untuk menggilas permukaan tanah sesuai dengan kebutuhan. Besaran tekanan dapat diatur dengan mengubah tekanan ban. Alat berat ini sangat cocok digunakan untuk memadatkan tanah granular, tanah lempung dan jenis tanah pasir.

Jenis alat pemadat tanah ini sangat cocok digunakan untuk tanah berkarakteristik granular, pasir dan lempung.


4. Three Wheel Roller



Alat untuk pemadatan tanah selanjutnya adalah  three wheel roller yang biasanya digunakan pada jenis material tanah dengan butir-butir kasar. 

Sesuai dengan namanya, alat berat ini memiliki roda berjumlah tiga dengan bentuk silinder. Roda ini terbuat dari baja di mana bagian dalamnya bisa diisi dengan pasir, minyak atau air sehingga diperoleh berat yang dibutuhkan. Roda-roda penggilas pada three wheel roller ini memiliki bobot sekitar 6 ton sampai 12 ton.


5. Stamper Kodok atau Plate Compactor



Stamper kodok atau plate compactor dapat digunakan untuk memadatkan tanah dengan cara vibrasi atau getaran. 

Alat pemadat ini tidak hanya bisa digunakan untuk memadatkan tanah, melainkan juga biasa digunakan untuk memadatkan paving atau kerikil yang telah bercampur dengan aspal pada pekerjaan pengaspalan jalan. 

Bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan alat ini adalah bahan bakar bensin.


6. Vibro Roller



Seperti halnya stamper kodok, jenis alat pemadat tanah ini bekerja dengan cara vibrasi atau getaran. Bedanya, vibro roller memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Dilengkapi dengan tangki yang bisa diisi air. Dengan tangki air tersebut area yang hendak dipadatkan dapat dibasahi sehingga tanah akan lebih mudah untuk dipadatkan. 

Operator dapat menyesuaikan ketinggian pegangan sehingga proses pengerjaan pemadatan tanah lebih mudah dan nyaman. Dengan mesin ini, operator tidak hanya dapat memadatkan tanah, tetapi juga bisa memadatkan paving dan aspal di jalanan.


7. Tandem Roller



Tandem roller merupakan alat berat yang biasanya digunakan untuk menghaluskan dan memadatkan permukaan tanah, khususnya untuk proyek-proyek konstruksi berskala besar seperti bandara dan jalan tol.  Alat ini digunakan untuk penggilasan akhir agar permukaan aspal menjadi lebih halus dan rata.

Terdapat dua jenis tandem roller, yaitu tandem roller dengan dua poros dan tandem roller dengan tiga poros. Bobotnya sendiri mulai dari  8 ton sampai dengan 14 ton.


Nah, itulah ulasan mengenai apa itu pemadatan tanah, proses, dan peralatan yang digunakan. Anda dapat memilih alat pemadatan tanah di atas sesuai dengan medan, kondisi tanah yang hendak dipadatkan dan tentunya anggaran yang telah disiapkan. Lakukanlah tahapan pemadatan tanah ini dengan baik agar hasil keseluruhan konstruksi dapat berdiri kuat dan tahan lama.

Post a Comment for "Pemadatan Tanah: Fungsi, Tahapan Proses, dan Alat yang Digunakan"