Dalam proses pekerjaan konstruksi membutuhkan unting-unting yang merupakan alat berukuran kecil namun sangat penting keberadaannya. Unting-unting atau biasa disebut bandul pendulum ini digunakan sebagai indikator ketegakan suatu benda, tiang, atau bidang.
Cara menggunakan unting-unting sangatlah mudah. Yaitu secara manual, pekerja bangunan mengukur jarak benang atas ke bidang/tiang dan membandingkan jarak benang (atas unting-unting) ke tembok. Jika ditemukan ukuran jarak atas dan bawah memiliki angka yang sama, maka bidang/tiang tersebut sudah benar-benar tegak.
Unting-unting atau plummet ini biasanya digunakan untuk pekerjaan bekisting, kolom, dan sejenisnya agar hasil bangunan nantinya berkualitas dan kuat.
Bandul pendulum ini bisa terbuat dari besi, kuningan, atau bahan logam lainnya. Dengan bahan tersebut maka bandul ini tidak mudah bergerak ketika angin menerpanya sehingga tidak menganggu proses pengukuran ketegakan.
Fungsi Unting-Unting
- Mengukur ketegakan bekisting;
- Mengukur ketegakkan kolom;
- Mengukur ketegakkan tiang;
- Mengukur ketegakan kusen pintu dan jendela;
- Mengukur ketegakkan ketika proses pembuatan dinding; dan lain sebagainya.
Ukuran Unting-Unting
Unting-unting memiliki bentuk prisma dengan bagian ujung atasnya dibuatkan lubang untuk enempatan benang kait. Sedangkan ujung lainnay dibuat runcing.
Adapun ukuran dari bandul pendulum ini ada berbagai macam di toko bangunan, yaitu:
- U1 dengan ukuran diameter 20 mm
- U2 dengan ukuran diameter 25 mm
- U3 dengan ukuran diameter 30 mm
- U4 dengan ukuran diameter 34 mm
- U5 dngan ukuran diameter 38 mm
Cara Menggunakan Unting-Unting
Beberapa pemakaian yang sering dijumpai dalam pekerjaan bangunaan adalah untuk pengukuran ketegakan bekisting, ketegakan kayu saat setting kusen pintu dan jendela, pembuatan benang horizontal pemasangan dinding bata, penarikan titik pusat suatu jarak dan beberapa jenis pekerjaan lainnya.
Cara menggunakan unting-unting sangatlah mudah. Pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengikatkan benang pada kaitan besi bandul pendulum agar alat ini bisa dipergunakan. Nah, untuk langkah lebih detailnya adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Sebelum mengukur ketegakkan suatu objek pada bangunan, maka pekerja perlu menyiapkan alat-alat berikut ini selain daripada unting-unting, yaitu:
- benang, sebaiknya gunakan benang bol bangunan;
- paku (pilih jenis dan ukuran paku yang sesuai dengan objek pemasangan, jangan menggunakan jenis paku yang justru dapat merusak objek yang ada); dan
- palu.
Nah, untuk menggunakannya, misalnya ketika ingin mengukur ketegakan suatu bekisting atau kolom, maka pekerja harus memasang tali benang tersebut pada bagian ujung unting-unting, karena tali inilah nantinya yang difungsikan untuk menggantung unting-unting tersebut.
2. Menentukan Area Pemasangan dan Juga Mengukur Ketegakkan
Pekerja memalu paku pada area pemasangan untuk nantinya paku tersebut akan digunakan sebagai ikatan tali benang. Pastikan area tersebut memiliki jarak dari bawah yang tidak terlalu dekat, diusahakan di ujung atas objek (bekisting atau kolom).
Kemudaian ikatkan benang pada objek dan turunkan unting-unting secara perlahan. Pastikan unting-unting dalam kondisi diam dan selanjutnya baru bisa diukur ketegakkannya. Cara mengukur ketegakkannya adalah dengan melakukan check jarak benang atas ke tiang dan kemudian membandingkan jarak benang (as unting-unting) ke tembok. Jika ukuran jarak atas dan bawah sudah sama maka ketegakkannya sudah benar-benar akurat.
Cara Menyimpan Unting-Unting
Bentuk dan ukuran alat ini tidaklah terlalu besar. Oleh karenanya, untuk mencegah hilang atau tertimbun benda atau peralatannya lainnya, sebaiknya simpanlah dengan rapi di dalam kotak perkakas. Pastikan tidak bersinggunggan dengan peralatan besi lainnya, karena permukaannya mudah rusak dan berisiko mengalami karat.
Post a Comment for "Mengenal Unting Unting, Fungsi, Ukuran, Cara Menggunakan dan Menyimpannya"