Dulu masih sangat sedikit sekali perempuan yang masuk ke dalam dunia teknik. Termasuk, teknik arsitektur. Namun, kini sudah banyak ditemukan arsitek perempuan dengan karya-karya terbaiknya yang tidak kalah dengan arsitek laki-laki.
Bahkan, sejumlah karya dari salah satu arsitek perempuan di Indonesia sukses melanggeng di dunia internasional dengan karya yang menakjubkan, yaitu Daliana Suryawinata yang merupakan pendiri Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism (SHAU).
Selain Daliana, apakah ada arsitek perempuan lain di Indonesia yang memiliki karir cemerlang? Simak pembahasannya pada artikel di bawah ya.
9 Arsitek Perempuan dan Karya Terbaiknya
Kini jurusan teknik arsitek di kampus Indonesia semakin banyak bermunculan. Tentu, ini menjadi peluang bagi adik-adik SMA untuk meraih mimpi menjadi arsitek profesional, tak terkecuali bagi perempuan.
Nah, untuk semakin memotivasi bagi adik-adik SMA yang masih ragu mengambil jurusan arsitektur, berikut akan kami uraikan sejumlah daftar arsitek perempuan Indonesia yang sukses di skala nasional dan internasional:
1. Daliana Suryawinata
Arsitek perempuan Indonesia dengan karya fenomenal pertama adalah Daliana Suryawinata. Ia adalah pendiri SHAU (Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism) yang bergerak di bidang arsitektur dan tata kota berskala internasional. Jika ingin melihat karya-karyanya, bisa langsung diintip ke akun Instagram SHAU, @shauarchitects.
Sebagai arsitek dan urban planner, Daliana pernah berhasil meraih penghargaan internasional Architizer A+Award tahun 2020 untuk kategori Institutional-Libraries berkat karyanya yang bernama Microlibrary Warak Kayu.
Jika kalian penasaran dengan riwayat pendidikan dan karirnya, ia adalah lulusan dari S1 di Universitas Tarumanegara, Jakarta. Lalu, ia bekerja selama setahun di Indonesia dan kemudian dilanjutkan menempuh studi S2 di Berlage Institute, Belanda.
Setelah lulus dan mendapatkan gelar master dari Berlaige Institut, ia bekerja di sejumlah perusahaan konsultan arsitek dan urban planner terkenal di Belanda, yaitu OMA (Office for Metropolitan Authorities), USH, dan MVRDV. Pengalamannya tersebut membuat Daliana memutuskan untuk mendirikan SHAU yang kini sukses mendesain dan membangun berbagai bangunan ikonik bahkan mendapatkan berbagai penghargaan internasional bergengsi di bidang arsitektur.
2. Avianti Armand
Arsitek perempuan ini dikenal multitalentanya. Selain menekuni dunia arsitek, ia merupakan seorang penulis, kurator, dan juga penyair. Avianti Armand mulai menekuni dunia arsitek pada tahun 1992.
Bersama dengan suami, Terry Ahmad, arsitek perempuan kelahiran 1969 ini berhasil menyabet pernghargaan dari Ikatan Arsitektur Award pada tahun 2008 dengan karyanya yang diberi nama Rumah Kampung.
Bukan hanya penghargaan di bidang arsitektur, Avianti juga membuktikan bahwa penggabungan antara profesi arsitek dan bidang sastra bisa menghasilkan karya yang mengesankan. Melalui bukunya yang berjudul Arsitektur Yang Lain. ia berhasil mengemas kumpulan esai mengenai arsitektur dengan penggunaan kata-kata yang lebih puitis. Menarik, kan?
Jika ingin bersilaturahmi ke akun Instrgamnya, bisa kunjungi langsung @aviantiarmand.
3. Imelda Akmal
Selain Avianti Armand, ada Imelda Akmal yang merupakan arsitek perempuan yang sekaligus menekuni profesi sebagai penulis. Arsitek yang kini memiliki perusahaan bernama Imelda Akmal Architecture Writer Studio ini yang didirikan pada tahun 2004. Ia dikenal karena kesuksesannya memperkenalkan dunia arsitektur melalui sebuah buku.
Sebagai contohnya, Archinesia Bookgazine, yang merupakan majalah tersohor di Indonesia. Melalui majalah tersebut, ia mengulas tentang profil arsitek Indonesia beserta karya-karyanya.
Sebagai informasi tambahan, Imelda merupakan lulusan S1 Universitas Trisakti jurusan arsitektur. Kemudian ia melanjutkan studi double degree, yaitu jurusan interior di Melbourne Intitute of Technology di Australia dan juga mengambil program MBA di Swinburne University.
4. Wendy Djuhara
Lulusan Arsitektur tahun 1988 dari Universitas Parahyangan Bandung ini mengawali karirnya dengan bekerja ebagai arsitek di Paramita Abirama Istasadhya (PAI) selama kurang lebih 10 tahun. Ia juga aktif dalam Forum Arsitek Muda Indonesia.
Bersama dengan suami, Ahmad Djuhara, ia mendirikan firma arsitektur yang diberi nama Djuhara-Djuhara pada tahun 1998.
Arsitek perempuan ini pernah mendapatkan beberapa penghargaan kelas internasional. Salah satu karya arsitektur yang fenomenal adalah desain Sekolah Taman Kanak-kanak “Shining Star School” pada tahun 2010, yang berhasil meraih penghargaan World Architecture Festival Barcelona.
5. Gabi Osri
Gabi Osri merupakan arsitek perempuan yang peduli akan lingkungan. Terbukti, karya-karyanya yang mengusung konsep hunian berkelanjutan (suistainable living). Bersama dengan Abimantra, arsitek perempuan yang memiliki nama asli Osrithalita Gabriela ini mendirikan firma arsitek Ago Architecture.
Firma arsitek ini memiliki visi dan misi untuk memaksimalkan fungsi ruang dan material bangunan agar tercipta kehidupan yang lebih sehat.
Berbekal pengalaman bekerja sekitar 8 tahun di AplusA Architect, Gabi dan temannya berhasil membawa Ago Architecture menjadi firma arsitek terbaik di Jakarta.
Sebagai informasi tambahan, Gabi merupakan lulusan S1 Asritektur Universitas Trisakti, Indonesia. Kemudian ia melanjutkan studinya di luar negeri yaitu di National University of Singapore (NUS), dengan spesialisi jurusan Building Performance and Suistainability.
Jika kalian penasaran dengan frima yang didirikan oleh Gabi ini, silahkan kunjungi halaman Instagramnya di @agoarchitects.
6. Gathi Subekti
Arsitek perempuan di Indonesia berikutnya adalah Gathi yang merupakan penggagas komunitas Perempuan Berarsitektur. Selain aktif di dalam komunitas Perempuan Berarsitektur, ia juga menjadi Head of Design dari Arkana Architects.
Kiprahnya di dunia arsitektur cukup mengesankan. Arsitek lulusan Universitas Katolik Parahyangan ini telah berhasil menghasikan karya-karya desain dengan konsep modern dan elegan.
Sebelum mendirikan Arkana Architects tersebut, ia sempat bekerja di GM Architect pada tahun 2010 dan BDM Architect pada tahun 2012. Baru pada tahun 2016, bersama dengan temannya yang bernama Samuel Bonaventura, ia mendirikan firma Arkana Architects.
7. Melissa Liando
Arsitek perempuan Indonesia yang tidak kalah produktif adalah Melissa Liando. Bersama dengan suaminya, ia mendirikan sebuah firma arsitek yang diberi nama Csutoras & Liando.
Csutoras & Liando kini memiliki tiga cabang di negara yang berbeda, yaitu di Indonesia, Australia, dan Inggris.
Seumlah karya besar berhasil ditorehkan. Sebagai ilustrasinya, kalian bisa melihat Bioskop Temporer di Kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Bangunan keren ini adalah bagian dari sebuah event Kineforum Misbar yang diadakan pada Desember 2013.
Sebagai informasi tambahan, Melinda merupakan lulusan University of Technology Sidney, Australia dalam bidang interior desain. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Delft University of Technology, Belanda.
Ia sempat bekerja di Grimshaw Architect, London, sejak tahun 2008 dan tahun 2010 bekerja di Cottrell & Vermeulen Architecture. Berdasarkan pendidikan dan pengalamannya tersebut, ia dan suaminya, Laszlo Csutoras, mendirikan firma arsitek Csutoras & Liando. Sejumlah proyek arsitektur yang ditawarkan cukup luas mulai dari desain interior, renovasi hingga proyek pekerjaan bangunan skala besar.
8. Fauzia Evanindya
Selanjutnya arsitek perempuan yang kini mulai dikenal oleh masyarakat luas adalah Fauzia Evanindya. Ia yang merupakan lulusan Universitas Indonesia ini dikenal sebagai arsitek yang berhasil mendirikan firma arsitek di usia yang masih muda. Firma asritek yang dirintis bernama FFFAAARRR.
Sebelum mendirikan FFFAAARRR pada tahun 2017, ia telah bekerja selama empat tahun di Studio Andra Martin. Selain itu, ia juga telah menyelesaikan kuliah S2-nya di USA dan bekerja di di salah satu perusahaan arsitek di sana.
Saat ini Fauzia disibukkan dengan mengelola firma arsitektur FFFAAARRR yang ia dirikan bersama dengan rekan-rekannya, Ando Kaliandi dan Azalia Maritza. Kini firma arsitektur miliknya mengerjakan proyek dengan cakupan yang luas mulai dari desain interior, renovasi, detail, dan lain sebagainya.
9. Nabila Larasati Pranoto
Seperti halnya Fauzia, Nabila Larasati Pranoto ini juga termasuk arsitek perempuan muda yang sukses. Ia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2-nya di Singapore University of Technology and Design melalui beasiswa penuh dari kampus tersebut.
Lewat karyanya yang berjudul A Living Organism, ia berhasil meraih pernghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Prix de La Foundation dalam kategori “Architecture and Sea Level Rise”.
Jumlah perempuan yang terjun di dunia arsitek terus menunjukkan taringnya. Mereka telah banyak membanggakan bagi bangsa ini. Berbagai karya arsitek telah ditorehkan dan dihargai tingkat nasional hingga internasional. Semoga dunia arsitek semakin maju dengan tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup, ya.
Post a Comment for "9 Top Arsitek Perempuan Indonesia dengan Karyanya yang Mengagumkan"