Produk semen mortar dibuat dengan tujuan untuk mempercepat pekerjaan konstruksi. Jenisnya pun kini semakin beragam, mulai dari semen mortar pasangan bata dan plesteran, semen mortar acian, semen mortar pasangan bata ringan, dan semen mortar perekat keramik.
Secara khusus di sini akan dibahas mengenai semen mortar plesteran. Sebelum diaplikasikan semen mortar plester ini hanya perlu dtambahkan air secukupnya. Pekerja atau tukang bangunan tidak perlu menambahkan pasir. Nah, kira-kira 1 sak mortar plester bisa diaplikasikan ke berapa luas meter persegi.
Mengetahui sak mortar acian berapa m2 berguna untuk mempermudah penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga nantinya proses belanja bahan semen mortar tidak berlebih ataupun kekurangan.
Selain memiliki keunggulan yang telah disebutkan di atas, penggunaan semen mortar untuk plesteran juga memiliki kekurangan, yaitu pengaplikasian semen mortar lebih boros jika dibandingkan penggunaan semen konvensional.
1 Sak Mortar Plester Berapa M2? Ini Cara Hitung Kebutuhan Mortar untuk Plesteran!
Sama seperti perhitungan kebutuhan bahan material lainnya, perhitungan jumlah kebutuhan semen mortar ini juga sangat penting dilakukan. Karena perhitungan 1 sak mortar plester berapa m2 ini berguna untuk estimasi biaya pekerjaan dinding.
Jika pekerjaan proytej bangunan tidak memperhitungkan hal ini di awal, bisa-bisa volume yang dibutuhkan ternyata melebihi dari rencana anggaran biaya (RAB) proyek.
Setiap merek semen, termasuk mortar, biasanya sudah menuliskan informasi mengenai hal ini pada kemasannya.
Umumnya semen mortar untuk plesteran memiliki kemampuan untuk digunakan plesteran 20 kg/m2 dengan tebal 10 mm. Artinya untuk membuat plesteran seluas 1 m2 dibutuhkan 20 kg semen. Sedangkan air yang dibutuhkan untuk campuran tambahan adukan adalah 8-9 liter/50 kg.
Apabila Pak Ribut menggunakan semen konvensional, bukan semen mortar, maka hasil pekerjaan plesterannya akan berbeda. Penggunaan semen mortar sangat cocok untuk diaplikasikan pada susunan bata ringan karena memiliki pori-pori yang lebih besar dibandingkan dengan bata merah.
Hal ini disebabkan semen mortar memiliki daya rekat yang lebih kuat dengan pengeringan yang lebih cepat. Tak hanya itu, semen mortar plesteran menghasilkan permukaan yang lebih halus. Jika Pak Ribut menggunakan semen mortar untuk plesteran dinding bata ringannya, maka selisih 36 jam kemudian plesteran sudah bisa diaci. Jadi, pengaplikasian semen mortar pada proyek rumah Pak Ribut tersebut menjadi poin plus karena bisa mempercepat progres pekerjaan.
Post a Comment for "1 Sak Mortar Plester Berapa M2? Ini Cara Hitung Kebutuhan Mortar untuk Plesteran"