Agar sebuah bangunan yang dibangun terlindungi dari hujan dan sinar matahari maka diperlukan penutup atap, berikut ini adalah janis-jenis penutup atap :
- Atap Sirap
Atap sirap berasal dari kayu ulin atau kayu besi. Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap biasanya 58 cm x 6 cm x 0,3 cm dan 58 cm x 6 cm x 0,5 cm.
- Genteng Tanah Liat
Genteng terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.
- Genteng Keramik
Genteng keramik terbuat dari keramik yang pembuatannya melewati proses finishing glazur sehingga tampilan genteng keramik ini mengkilap dan dapat menciptakan kesan cantik pada rumah.
Genteng keramik lebih anti-bocor dan tak mudah terlepas. Itu karena genteng tersebut menggunakan sistem interlocking dalam pemasangan. Genteng keramik merek tertentu bahkan menggunakan sistem double interlocking.
Genteng jenis ini memliki ukuran yang lebih besar dari jenis genteng yang lainnya sehingga pemakaian atau pembuatan reng di atap bisa lebih sedikit.
- Genteng Beton
Genteng beton terbuat dari beton yang dicetak denga cetakan, olehkarena itu genteng beton mempunyai ketetapan bentuk. Umur dari genteng beton dapat mencapai 20 tahun. Genteng beton mampu memantulkan panas sampai 90 % oleh karena itu rumah yang memakai genteng beton terasa lebih sejuk. Genteng beton tidak mudah pecah dan bobot genteng beton lebih berat dari genteng lainya sehingga harus di tempatkan pada penampang yang lebih kuat.
- Genteng Seng
Genteng seng terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. Jadi, kata ‘seng’ berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan seng ini belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan bocor.
- Genteng aspal
Genteng dari aspal ini tidak sepenuhnya dari material aspal. Genteng merupakan perpaduan antara bubuk kertas, serat organik, resin, serta aspal. Material ini diolah sehingga menghasilkan sebuah genteng yang ringan, lentur, dan tahan air.
Atap ini biasanya dipilih dan dipasang untuk memberi penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasanya dipasang pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela, atau sebagai aksen yang melengkapi desain sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.
- Atap polikarbonat
Atap ini berbentuk lembaran besar yang dapat dipasang tanpa sambungan. Keunggulan polikarbonat adalah pada kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari. Atap jenis ini biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan. Atap polikarbonat dapat dipasang dengan mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap lainnya.
- Genteng Metal
Genteng ini terbuat dari material lembaran yang berbentuk seperti seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Sudut kemiringan genteni ini minimal 15o.
Genteng ini tidak mudah bocor karena interlock sempurna. Ukuran genteng metal ini bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.
- Atap dak beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.
Post a Comment for "Jenis Penutup Atap"