Sistem proteksi katodik hanya efektif pada lingkungan berair atau lembab oleh karena itu, anoda korban pada sistem proteksi katodik harus selalu dalam keadaan terendam atau ditanam pada tanah yang basah. Untuk dapat menempatkan anoda korban dengan baik, perlu dilakukan pengecekan terhadap tinggi muka air minimum dan kelandaian dasar sungai.
Pada prinsipnya arus yang dihasilkan anoda harus dapat mengalir pada tiang pancang pipa baja yang akan diproteksi. Untuk itu, perlu dibuat loop tertutup dengan cara :
- Tiang-tiang pancang pipa baja tiap bagian jembatan, satu sama lain dihubungkan antara lain dengan besi profil, besi beton ΓΈ 1” (2,54 cm) sehingga membentuk suatu sirkuit tertutup
- Anoda di distribusikan secara merata pada tiang pancang pipa baja dengan jumlah sesuai kebutuhan.
Penempatan anoda di dalam air
Anoda pada sistem proteksi anoda korban harus ditempatkan pada daerah dibawah permukaan air terendah agar anoda selalu terendam air, sedangkan titik penghubung (las) dapat bebas di atas permukaan air. Gambar posisi anoda dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Penempatan anoda di dalam tanah atau tepat di permukaan tanah
Apabila anoda harus ditanam atau ditempatkan tepat di permukaan tanah dasar sungai, anoda diupayakan ditanam mengikuti kelandaian dasar sungai. Gambar situasi untuk penempatan seperti ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Evaluasi Efektifitas Proteksi Katodik
Efektifitas proteksi katodik anoda korban pada tiang pancang pipa baja dapat dilihat dengan melakukan pengukuran potensial tiang pancang pipa baja dan pH air dan tanah yang menjadi lingkungan tiang pancang pipa baja tersebut. Proteksi katodik anoda korban dapat mencegah korosi pada tiang pancang pipa baja apabila pada diagram potensial-pH berada pada posisi kebal dari korosi (imune) sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Baca juga Bahan dan Sifat Anoda Korban
Post a Comment for "Penempatan dan Posisi Anoda Korban"