Lansekap Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada adalah salah satu universitas tertua di Indonesia. Gedung yang ada di UGM sebagian besar merupakan gedung dengan gaya arsitektur tempo dulu. Salah satunya adalah gedung kantor pusat UGM. Bagi yang pernah mengunjungi gedung pusat UGM akan melihat lansekap gedung yang cukup unik.


Ada 3 bagian penting yaitu



  1. Prinsip Desain

  2. Komponen Desain

  3. Aplikasi Desain


Prinsip Desain


Prinsip desain adalah dasar dari terwujudnya suatu rancangan atau ciptaan bentuk. Kita mengetahui bahwa komponen dan unsur-unsur bentuk mempunyai dan memiliki sifat masing-masing. Masing-masing sifat mempunyai karakteristik tersendiri. Untuk menyatukan komponen dan unsur tersebut haruslah didasarkan pada prinsip desain. Prinsip dasar utama dalam desain adalah faktor ”Keteraturan dan Kesatuan” atau Unity and Consistency. Keteraturan dapat memberikan keindahan dalam komposisi.


A. BALANS ATAU KESEIMBANGAN


Keseimbangan atau unsur balance dalam desain berarti penyamaan tekanan visual suatu komposisi antara unsur-unsur yang ada pada taman. Ukuran, warna, dan jumlah unsur biasanya merupakan pertimbangan utama dalam menciptakan keseimbangan.


Ada 2 macam utama nilai keseimbangan , yakni keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis.


Keseimbangan statis merupakan suatu keseimbangan yang formal dan simetris, baik ukuran, berat, dan bentuknya.


Keseimbangan dinamis akan menghasilkan suatu susunan yang menarik melalui keseimbangan asimetris.


Berikut hasil pengamatan aspek balans di areal Gedung Pusat UGM.


Tampak depan Gedung Pusat UGM yang dibuat simetris menimbulkan suatu kesan seimbang.
Tampak depan Gedung Pusat UGM yang dibuat simetris menimbulkan suatu kesan seimbang

Jalan di bagian selatan bangunan Gedung Pusat ini ditanami pepohonan yang ditata secara simetris untuk menimbulkan kesan seimbang
Jalan di bagian selatan bangunan Gedung Pusat ini ditanami pepohonan yang ditata secara simetris untuk menimbulkan kesan seimbang

B. IRAMA DAN PENGULANGAN


Ritme atau rythm adalah pengulangan unsur-unsur lansekap yang dipergunakan pada tempat yang berbeda dalam suatu tapak sehingga membentuk suatu ikatan atau hubungan visual dari bagian-bagian yang berbeda.


Irama dalam rancangan lansekap dapat diciptakan dengan penempatan pola-pola yang jelas, terbentuk melalui pengulangan unsur-unsur lansekap dalam suatu area. Pola pengulangan ini dapat dibentuk dengan cara penataan letak dan jarak yang berbeda-beda dari elemen lansekap.


Berikut hasil pengamatan aspek irama dan pengulangan di areal Gedung Pusat UGM.


Pilar-pilar pada bangunan Gedung Pusat yang ditata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan pengulangan
Pilar-pilar pada bangunan Gedung Pusat yang ditata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan pengulangan

C. PENEKANAN DAN AKSENTUASI ( EMPHASIS )  


Dominan dapat diartikan sebagai upaya untuk menonjolkan salah satu unsur agar lebih tampak terlihat dalam komposisi susunan elemen lansekap. Unsur-unsur lansekap lainnya yang tidak menonjol berfungsi sebagai penghubung atau pengikat kesatuan.


Penekanan dapat diciptakan melalui ukuran, bentuknya sendiri, tata letaknya, juga unsur-unsur lain seperti garis, warna, bentuk, tekstur, dan ruang.


Disebelah barat-laut bangunan Gedung Pusat UGM terdapat pepohonan berbentuk memanjang vertikal yang menonjolkan penekanan pada garis vertikal
Disebelah barat-laut bangunan Gedung Pusat UGM terdapat pepohonan berbentuk memanjang vertikal yang menonjolkan penekanan pada garis vertikal

KOMPONEN DESAIN


A. GARIS


Garis adalah susunan dari beribu-ribu titik yang berhimpitan sehingga membentuk suatu coretan.


Ada beberapa tipe garis yang perlu diketahui, yaitu:



  1. Garis vertikal,

  2. Garis horizontal,

  3. Garis diagonal, dan

  4. Garis lengkung.


Menurut pengamatan di areal Gedung Pusat UGM, garis-garis yang paling menonjol keberadaannya adalah garis-garis vertikal dan garis-garis lengkung. Garis vertikal menyiratkan kesan tegak, gagah, kaku, formal, tegas, dan serius.


Sedangkan garis lengkung seperti yang tampak pada ornamen-ornamen serta pintu menimbulkan kesan dinamis, riang, dan lembut.


B. BIDANG


Susunan beribu-ribu garis apabila disatukan dan dipadatkan akan membentuk sebuah bidang.


Bentuk bidang yang dominan terdapat di bangunan Gedung Pusat adalah bentuk bidang persegi dan persegi panjang. Hal ini tampak jelas pada bentuk frame-frame jendela yang terdapat di bangunan.


Bentuk bidang persegi panjang sangat jelas tergambar pada bentuk jendela
Bentuk bidang persegi panjang sangat jelas tergambar pada bentuk jendela

C. RUANG TERBUKA


Ruang umum merupakan bagian dari lingkungan juga mempunyai pola. Ruang umum adalah tempat atau ruang yang terbentuk karena adanya kebutuhan akan  perlunya tempat untuk bertemu ataupun berkomunikasi satu sama lainnya.


Kita akan merasa lega jika kita masuk kawasan Gedung Pusat UGM karena disana terdapat ruang terbuka yang cukup luas dan dipayungi oleh pohon-pohon besar rindang.


Ruang terbuka yang terdapat di bagian pelataran bangunan Gedung Pusat UGM
Ruang terbuka yang terdapat di bagian pelataran bangunan Gedung Pusat UGM

D. RUANG DAN WAKTU


Telah disebutkan bahwa ruang tidak dapat dipisahkan dengan faktor waktu. Pengertian desain lansekap adalah suatu  usaha penajaman dari pemikiran / produk Site Planning (Perencanaan Tapak) yang berhubungan dengan pemilihan elemen desain. Terbentuknya ruang lansekap dapat diperoleh dari kombinasi antara elemen alam dan struktur buatan manusia.


Faktor ruang dan waktu di areal Gedung Pusat UGM tidak terlalu terasa karena di Indonesia hanya ada 2 musim, sehingga penampakan Gedung Pusat UGM sepanjang tahun tidak terlalu berbeda, tidak seperti halnya negeri yang memiliki 4 musim. Namun suasana berbeda tetap akan kita akan dapatkan ketika malam hari. Suasana gelap malam yang menakutkan akan berubah menjadi sejuk dengan menyalanya lampu-lampu taman.


E. RUANG MATI


Ruang mati terjadi karena tidak adanya pemikiran secara utuh terhadap pemanfaatan tapak secara keseluruhan.


Berkat kematangan desain lansekap areal Gedung Pusat UGM, tidak ditemui adanya ruang mati. Semua ruang terbuka terpakai dengan efisien.


G. WARNA


Warna dalam arsitektur dipergunakan untuk menekan atau memperjelas karakter suatu objek atau memberikan aksen pada bentuk dan bahannya.


Tidak ada warna-warna mencolok yang terdapat di bangunan dan taman Gedung Pusat UGM. Taman Gedung Pusat UGM didominasi dengan warna hijau yang berasal dari dedaunan dan rerumputan yang tumbuh subur.


APLIKASI DESAIN


A. BAHAN MATERIAL LANSEKAP


Pemahaman dan penguasaan terhadap material atau bahan lansekap merupakan salah satu bagian yang penting dalam perancangan lansekap karena arsitektur lansekap pada dasarnya berkaitan dengan pembentukan ruang luar atau ruang terbuka.


Berikut beberapa bahan-bahan lansekap yang digunakan di areal Gedung Pusat UGM.


Penggunaan bahan material lansekap yang berupa pepohon, tiang lampu besi, pot beton, konblok beton, dan aspal di bagian depan bangunan Gedung Pusat UGM
Penggunaan bahan material lansekap yang berupa pepohon, tiang lampu besi, pot beton, konblok beton, dan aspal di bagian depan bangunan Gedung Pusat UGM

Penggunaan bahan material lansekap yang berupa rumput dan pepohonan besar yang cenderung berbentuk bulat bebas
Penggunaan bahan material lansekap yang berupa rumput dan pepohonan besar yang cenderung berbentuk bulat bebas

Bahan material lansekap di areal Gedung Pusat UGM didominasi oleh pepohonan, material beton, serta aspal sebagai material perkerasan jalan.


B. SKALA


Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan manusia.


Kesan pertama ketika kita melihat Gedung Pusat UGM adalah suatu bangunan yang megah, memang bangunan ini dirancang sedemikian rupa agar tersirat suatu kemegahan, dipadu dengan kehadiran pohon-pohon yang berukuran cukup besar semakin menguatkan kesan megah.


C. SIRKULASI


Sistem sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunan tapak sehingga pergerakan dari ruang satu ke ruang yang lain. Kenyamanan dapat berkurang akibat dari sirkulasi yang kurang baik.


Sistem sirkulasi di areal Gedung Pusat UGM juga tertata dengan rapi tanpa menghilangkan faktor kepraktisan dan keamanan. Ada beberapa jalan untuk menuju kawasan ini, namun hanya ada 3 buah jalan yang dibuka pada hari-hari biasa demi alasan keamanan dan kenyamanan. Jalan itu adalah Jl. Sosio Yustisia ,jalan di sebelah timur Graha Sabha Pramana, dan jalan sebelah timur-laut bangunan. Pada acara-acara khusus, jalan samping yang menghubungkan Jl. Kaliurang dan Gedung Pusat UGM dibuka agar sistem sirkulasi menjadi lebih cepat.


Jl. Sosio Yustisia yang berada di sebelah timur bangunan Gedung Pusat UGM
Jl. Sosio Yustisia yang berada di sebelah timur bangunan Gedung Pusat UGM

Jl. Tri Dharma  yang menghubungkan Gedung Pusat UGM dengan Jl. Kaliurang
Jl. Tri Dharma yang menghubungkan Gedung Pusat UGM dengan Jl. Kaliurang

Jalan  yang menghubungkan Gedung Pusat UGM dengan Grha Sabha Pramana
Jalan yang menghubungkan Gedung Pusat UGM dengan Grha Sabha Pramana

D. TATA HIJAU


Elemen lansekap pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 (dua) golongan besar, yaitu  :


1. Elemen keras (hard material) ; perkerasan, bahan statis


2. Elemen lembut (soft material) ; tanaman, air.


Bagi seorang arsitek lansekap, yang banyak menangani hubungan antara manusia, alam, dan teknologi bahan (bahan perkerasan serta bahan alami) maka materi tanaman merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan lansekap.


Lansekap Gedung Pusat UGM sangat kental dengan kehadiran pohon-pohon hias maupun pohon rindang. Hal ini menimbulkan kesan sejuk bagi siapapun yang berada di areal Gedung Pusat UGM.


Penanaman tanaman hias di bagian depan Gedung Pusat UGM yang memberikan asri dan indah
Penanaman tanaman hias di bagian depan Gedung Pusat UGM yang memberikan asri dan indah

Penanaman tanaman rindang di bagian bagian belakang Gedung Pusat UGM yang memberikan suasana sejuk
Penanaman tanaman rindang di bagian bagian belakang Gedung Pusat UGM yang memberikan suasana sejuk

E. FASILITAS PARKIR


Fasilitas parkir adalah hal yang penting dalam keberadaan suatu gedung atau sarana publik. Karena semakin banyak dan berkembangnya alat transportasi darat serta semakin banyaknya lokasi kegiatan manusia yang tersebar di berbagai tempat, maka kebutuhan sarana jalan kendaraan semakin meluas.


Berikut ini adalah gambar fasilitas parkir yang ada di areal Gedung Pusat.


Fasilitas parkir motor yang berada di sebelah timur bangunan Gedung Pusat
Fasilitas parkir motor yang berada di sebelah timur bangunan Gedung Pusat

Fasilitas parkir mobil kantor yang berada di bangunan Gedung Pusat sayap timur dan barat
Fasilitas parkir mobil kantor yang berada di bangunan Gedung Pusat sayap timur dan barat

Fasilitas parkir mobil umum yang berada di depan bangunan Gedung Pusat
Fasilitas parkir mobil umum yang berada di depan bangunan Gedung Pusat

F. PATTERN / POLA LANTAI


Pembentukan pola-pola lantai berkaitan dengan perkerasan lantai itu sendiri. Perkerasan lantai tergantung dari jumlah bahan atau material perkerasan yang digunakan. Dalam arsitektur lansekap, perkerasan merupakan bagian dari material yang dipergunakan dalam penyelesaian desain lansekapnya terutama pada tempat-tempat yang mempunyai intensitas kegiatan tinggi.


Pattern-pattern yang digunakan di pelataran bangunan Gedung Pusat UGM adalah seperti berikut.


Pola seperti ini yang digunakan di bagian pelataran bangunan Gedung Pusat
Pola seperti ini yang digunakan di bagian pelataran bangunan Gedung Pusat

Pola seperti ini yang digunakan di bagian pagar pembatas antara Gedung Pusat dengan Jl. Kaliurang
Pola seperti ini yang digunakan di bagian pagar pembatas antara Gedung Pusat dengan Jl. Kaliurang

G. DRAINASE


Drainase atau saluran pembuangan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perancangan tapak. Ruang luar suatu tapak yang telah dirancang dengan baik apabila terdapat genangan air yang akan menyebabkan rancangan tidak sempurna. Genangan air yang tidak terencana menyebabkan efek visual yang kurang baik, selain itu dapat merusak konstruksi perkerasan.


Sistem drainase atap Gedung Pusat UGM berupa talang dan disalurkan ke bawah dengan mempergunakan saluran air bermaterial seng. Sesampainya di bawah, air akan keluar dari saluran tersebut dan dibiarkan meresap ke tanah dengan sendirinya. Hal ini dimungkinkan terjadi karena di bawah terdapat hamparan rumput yang dapat meresapkan air ke dalam tanah.


Saluran air yang berperan mengalirkan air yang ada di atas gedung ke bawah
Saluran air yang berperan mengalirkan air yang ada di atas gedung ke bawah

H. PENCAHAYAAN


Suasana gelap dan terang dihasilkan karena adanya sumber energi cahaya yang mengarah ke mata manusia. Sumber cahaya yang menuju ke arah mata ditangkap oleh lensa mata dan diteruskan ke otak melalui syaraf indera mata.


Suasana yang temaram tercipta di taman Gedung Pusat UGM pada malam hari dengan kehadiran lampu-lampu taman yang di tata sedemikian rupa. Seperti inilah suasana yang ditimbulkan oleh lampu-lampu taman Gedung Pusat.


Suasana Gedung Pusat UGM ketika malam
Suasana Gedung Pusat UGM ketika malam

Suasana Gedung Pusat UGM ketika malam
Suasana Gedung Pusat UGM ketika malam

Suasana Gedung Pusat UGM ketika malam
Suasana Gedung Pusat UGM ketika malam

I. KENYAMANAN


Kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan ruang secara harmonis, baik dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya, atau lainnya.


Berdasarkan pengamatan, aspek kenyamanan di gedung pusat sangat terasa. Mulai dari segi bentuk bangunan Gedung Pusat UGM yang tampak sangat megah, tekstur aspal yang halus, tekstur pepohonan yang terawat. Segi warna di areal Gedung Pusat UGM didominasi dengan kehadiran warna hijau, karena memang bangunan Gedung Pusat UGM dikelilingi oleh pepohonan rindang.


Pepohonan rindang yang terdapat di sebelah selatan bangunan Gedung Pusat UGM, yang menciptakan iklim mikro yang sejuk dan teduh
Pepohonan rindang yang terdapat di sebelah selatan bangunan Gedung Pusat UGM, yang menciptakan iklim mikro yang sejuk dan teduh

Sampah-sampah di areal bangunan Gedung Pusat UGM dikelola dengan cukup baik sehingga tidak timbul aroma kurang sedap di areal Gedung Pusat UGM. Tong sampah di areal Gedung Pusat UGM juga sudah menggunakan sistem pisah antara sampah basah dan sampah kering.


Tong sampah yang salah satunya berada tepat di depan bangunan Gedung Pusat UGM
Tong sampah yang salah satunya berada tepat di depan bangunan Gedung Pusat UGM

Gedung Pusat UGM terletak di pinggir Jalan Kaliurang yang setiap hari dilalui oleh ribuan pengendara motor maupun mobil, walaupun demikian, di areal Gedung Pusat UGM ini jauh dari kesan bising, keadaan ini tercipta berkat penataan pepohonan dipinggir jalan yang sanggup mengurangi tingkat kebisingan.


 


Pepohonan rindang yang terdapat di pinggir Jl. Kaliurang, yang berperan dalam mengeliminir kebisingan yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor
Pepohonan rindang yang terdapat di pinggir Jl. Kaliurang, yang berperan dalam mengeliminir kebisingan yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor

Indonesia adalah negara tropis, karena itulah sinar matahari yang memasuki wilayah Indonesia sangat melimpah. Oleh karena itu Gedung Pusat UGM ini dirancang sedemikian rupa agar sinar matahari tidak terlalu terik terasa yaitu dengan menanami pepohonan rindang. Jika malam hari areal Gedung Pusat UGM ini sudah diterangi dengan lampu-lampu taman yang menyala temaram, sehingga menambah kesan sejuk dan indah.


Keamanan adalah suatu faktor penting dalam pembentukan kesan nyaman pada suatu tempat, oleh karena itu Gedung Pusat UGM dijaga oleh staf keamanan kampus, yang juga disebut SKKK ( Satuan Keamanan dan Ketertiban Kampus ). Staf keamanan ini memiliki pos di sebelah selatan Gedung Pusat UGM.


Pos SKKK yang terdapat di sebelah selatan Gedung Pusat UGM
Pos SKKK yang terdapat di sebelah selatan Gedung Pusat UGM

Post a Comment for "Lansekap Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada"