Konstruksi beton merupakan konstruksi dengan bahan yang terbuat dari beton yang terdiri dari semen dan bahan lain sepertifly ash dan semen terak, agregat (agregat kasar umumnya terbuat dari batu kerikil atau dihancurkan seperti kapur, atau batu granit, ditambah agregat halus seperti pasir), air, dan kimia pencampuran.
Beton akan mengeras setelah pencampuran semua bahan dengan air. Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di dunia. Hal Ini disebabkan karena :
- Bahan-bahan dasar pembuat beton seperti air, semen, pasir dan agregat kasar mudah didapatkan.
- Beton itu relatif awet atau tahan lama (durable).
- Beton mudah dibentuk keberbagai bentuk yang diinginkan.
Beton dibuat dengan mencampurkan air, semen, agregat halus (pasir), agregat kasar dan bahan campuran tambahan lainnya jika diperlukan dengan semen dan komponen lainnya bersama-sama.
Jika kurang air dalam pasta semen akan menghasilkan beton yang lebih kuat, lebih tahan lama; sebaliknya jika lebih banyak air akan memberikan kualitas rekat beton kurang baik. Demikian halnya dengan air kotor digunakan untuk membuat beton dapat menyebabkan masalah ketika mengatur atau dalam menyebabkan kegagalan prematur struktur.
Beton juga dapat digunakan untuk membuat trotoar, pipa, struktur arsitektur, jalan raya / jalan , jembatan / jalan layang, parkir struktur, bata / blok dinding dan pondasi untuk pintu gerbang, pagar, tiang dan sebagainya.
Proses Pencampuran Beton
Pencampuran yang menyeluruh sangat penting untuk produksi beton dengan kualitas tinggi. Oleh karena itu, peralatan dan metode yang tepat sangat penting dalam pencampuran beton.
Pencampuran semen dan air terlebih daluhu sebelum dicampurkan dengan agregat dapat meningkatkan kuat tekan beton yang dihasilkan. Pada umumnya dicampur dengan kecepatan tinggi (concrete mixer) kadar air semen dari 0,30-0,45 oleh massa. Sebelum pencampuran pasta semen mungkin harus dicampur dengan bahan additif seperti akselerator atau retarder, plastisizer, pigmen , atau silica fume. Pasta premixed kemudian dicampur dengan agregat dan air yang tersisa batch, dan pencampuran akhir ini selesai pada peralatan pencampuran beton konvensional.
Beton yang digunakan untuk beton bertulang dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.air yang digunakan 1/2 dari volume semen. Perbandingan ini merupakan perbandingan volume. Sebagai penakar dapat menggunakan peralatan yang tidak sukar dicari seperti ember atau timba. mutu yang diharapkan dapat tercapai dengan perbandingan ini adalah sekitar 150 kg/cm2
Cetakan Beton
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan cetakan beton adalah:
- Pemasangan bekisting harus kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap getaran yang ditimbulkan pada saat pengecoran.
- Setiap selesai pemasangan harus diteliti ulang baik kekuatan maupun bentuknya.
- Cetakan beton dibuat dari bahan yang baik sehingga mudah pada saat dilepaskan tanpa mengakibatkan kerusakan pada beton.
- Bekisting harus boleh dibuka setelah 28 hari.selama beton belum mengeras harus dilakukan perawatan dengan menyiram beton dengan air.
Agregat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
- Agregat halus atau pasir.
- Agregat kasar termasuk batu pecah dan kerikil.
Beberapa karakteristik dari agregat yang perlu diperhatikan adalah:
- Kekuatan dan kekerasan, agregat-agregat yang mempunyai kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi akan menghasil beton dengan kekuatan yang lebih tinggi juga.
- Ketahanan dalam jika mengalami gerusan dan kelapukan.
- Secara kimia tidak reaktif sehingga tidak akan beraksi dengan larutan semen.
- Bersih sehingga rekatan antara agregat-agregat dengan adukan semen tidak terganggu.
- Bergradasi, agregat-agregate sebaiknya mempunyai ukuran yang bervariasi sehingga mereka akan bisa bersatu dengan baik. Sebagai hasilnya, beton yang dihasilkan akan lebih padat dan kuat.
- Bentuk agregat, agregat yang bundar akan menhasilkan campuran yang mudah dikerjakan sedangkan agregat yang berbentuk tajam akan sukar untuk dicor, dikerjakan/diratakan dan dipadatkan akan tetapi menghasilkan beton yang lebih kuat.
Ukuran Beton
Untuk rumah sederhana, sebaiknya ukuran beton yang digunakan adalah sebagai berukut :
- Sloof 15×20 cm.
- Kolom utama 15×15 cm
- Kolom praktis 13×13 cm
- Ringbalk 13×15 cm
- Balok kuda2 13×15 cm
Dinding bata
Untuk dinding bata, mortar (spesi) yang digunakan sebagai pengikat bata dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 4 pasir, Sedangkan pada bagian yang memerlukan kedap air dapat digunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir. Untuk menjaga ikatan antara bata dan kolom ataupun balok, maka setiap jarak 50 cm dipasang angker dengan panjang sekitar 30 cm menggunakan besi diameter 8 mm. Sebelum dipasang, batu bata tersebut harus terlebih dahulu direndam dalam air dengan tujuan agar air spesi tidak diserap oleh bata. Setiap pemasangan bata harus terisi padat dengan spesi minimal 1 cm.
Plesteran
Sebelum diplaster seluruh permukaan dinding,kolom dan balok harus dibasahi dulu dengan air sampai mencapai keadaan jenuh.pembersihan terhadap permukaan juga harus dilakukan sebelum dilakukan plesteran.
Keuntungan bahan bangunan beton
Beton dibandingkan dengan bahan bangunan yang lain mempunyai beberapa keuntungan, diantarannya :
- Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan.
- Tahan lama dan memerlukan sedikit perawatan, jadi lebih ekonomis.
- Mempunyai daya tahan yang bagus terhadap karat dan tidak mudah lapuk.
- Tidak mudah terbakar.
- Ketahanan terhadap angin yang berkecapatan tinggi (kencang).
- Tidak dimakan serangga atau rayap.
Demikian adalah beberapa alasan yang dapat dipertimbangkan apabila Anda hendak memilih beton sebagai bahan bangunan.
Post a Comment for "Konstruksi Beton Untuk Bangunan"